Senin, 13 Maret 2017

Perjalanan Wisata yang Menyeramkan

Hai Sobat , Cerita Mistik sudah siapkah anda untuk membaca cerita-cerita yang menyeramkan dan membuat bulu kudu' Anda merinding. Jika anda termasuk orang yang penakut saya sarankan untuk tidak melanjutkan cerita ini karena akan berdampak pobia pada diri anda sendiri.Kembali kecerita mistik, tiap daerah sering kali ada cerita-cerita yang janggal diluar logika berfikir kita. Ada yang menyangkutkannya dengan energi supranatural atau biasa disebut dengan mistik. Namun apakah didaerah anda juga pernah ada atau anda sendiri pernah mengalaminya.Yang pasti ini hanya cerita saja, kebenaranya juga belum tentu terbukti , tapi tunggu dulu dibalik cerita tersebut sudah pernah ada yang membuktikannya lho sobat.

Bicara tentang cerita horor atau mistik pasti tidak ada habisnya. Dan pada cerita Perjalanan Wisata yang Menyeramkan kali ini kita akan menelusuri dan mengungkat kebenaranya.Apakah hal tersebut memang benar-benar ada atau cuma isapan jempol semata. Bagi sebagian masyarakat adat kuno seperti halnya dengan suku Badui, Suku Tengger masih terbiasa dengan aneka cerita mistik. Baik saat melakukan upacara adat atau ritual tertentu yang berhubunganya dengan pemanggilan nenek moyang. Dari segi Agama hal tersebut merupakan adanya campur tangan iblis atau syetan. Namun apakah syetan atau jin itu benar-benar dapat untuk diwujudkan keberadaanya secara nyata ?

Nah melalui media cerita Perjalanan Wisata yang Menyeramkan ini, kita bisa menganalogika akan keberadaan mahluk astral tersebut. Mungkin sampai saat ini kita cuma bisa merasakan dan mencium baunya saja tanpa adanya wujudnya. Nah dalam ilmu metologi kuno misteri atau cerita mistik ini benar-benar pernah ada dalam ilmu sainsnya. Namun sebagian orang masih janggal untuk menggungkapkanya karena Perjalanan Wisata yang Menyeramkan masih berhubungan dengan ritual penyembahan syetan.Untuk mendengar dan mengalisa ceritanya tanpa panjang lebar mari kita simak cerita berikut ini.

Cerita ini sebenarnya udah cukup lama terjadi, kurang lebih pada tahun 2005-2006an. Pastinya kapan ane agak lupa guys.

Semuanya berawal ketika kami serombongan teman-teman berencana untuk main ke salah satu obyek wisata di daerah Jawa Tengah yaitu Dieng. Karena kebetulan waktu itu salah satu teman kami ada yang lagi pulang kampung di salah satu kota di Jawa Tengah, akhirnya kami berempat nyamperin teman kita tersebut. Kebetulan, kata dia, kalo mau ke Dieng bisa lewat daerah dia.

Akhirnya kami berempat saat itu pergi pakai mobil dari Jogja ke kampung teman kta tersebut. Sesampai di kampung halaman teman kami tersebut kami langsung jalan menuju obyek wisata Dieng. Waktu itu hari masih sekitar pukul 10 pagi. Tapi karena kami terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah teman kami tersebut jadinya kita berangkat menuju Dieng sudah pukul 2 siang

Selama perjalan sih tidak ada kendala sama sekali. Kita sampai di obyek wisata Dieng saat itu kira-kira pukul 5 sore. Sebenarnya waktu kita mau masuk ke telaga warna, hari udah menjelang maghrib tapi saat itu kita ditemenin ama guide-nya di situ jadi kta masih boleh masuk saat itu.

Waktu masuk saat itu aneh nya tatapan si guide ini udah agak berbeda. Dia seperti was-was akan suatu hal.

Setelah puas kami berkeliling telaga warna, saat kami berenam hendak pulang, sang guide mencegah kami untuk pulang. Beliau menawarkan kami untuk bermalam di rumahnya. Tapi saat itu salah satu teman kami bersikeras untuk pulang saja, karena katanya ibunya udah siapin tempat untuk kta nginap di rumah dia. So akhirnya kita bersepakat untuk tetap pulang aja.

Waktu itu tiba-tiba sang guide memberikan kita nomor teleponnya sambil berpesan, “Mas kalo ada apa-apa segera telepan saya ya.”

Saat itu saya sendiri merasa agak aneh dengan pesan dari sang guide. Karena perasaan saya jadi ga enak akhirnya saya minta teman saya yang bawa mobil gantian.

Saat itu, si guidenya berpesan kalo emang tetep mau pulang jangan lewat jalan yang tadi kita lewatin saat pergi. Kami berlima sebenarnya sepakat untuk memenuhi pesen dari guide itu tapi teman saya yang rumahnya mau buat tempat kami menginap bersikeras untuk tetap lewat jalan yang tadi kami lewatin.

Akhirnya kita tetap lewat jalan yang pas kita pergi tadi. Saat perjalanan pulang hujan deres. Tiba-tiba wiper mobil kami mati, terpaksa kita rehat sejenak

Gak lama, hujan pun berhenti dan kita lanjut jalan lagi. Saat tiba di persimpangan karena jalan udah gelap teman kita yang tahu jalannya agak lupa apakah lurus apa belok kanan. Akhirnya kita memutuskn untuk belok kanan. Tapi tenyata pilihan yang kta ambil salah besar guys.

Waktu itu jalannya gak terlalu menanjak tapi anehnya mobil kita gak kuat naik guys. Posisi mobil lagi di tikungan menanjak kanan kirinya jurang saat itu tiba-tiba mobil berhenti mendadak dan jalan ke arah jurang dengan sendirinya rem diinjak habis gak berfungsi handrem pun gak berfungsi seperti ada yang dorong kita dari depan.

Untung nya saat itu teman saya yang pegang setir langsung banting setir ke arah semaksemak yang kebetulan ada sedikit tanah lapang di situ. Akhirnya kita putar balik ke jalan yang tadi, dan saat kta putar balik terdengar suara wanita yang tertawa dan suara pria yang tertawa terbahak-bahak padahal saat itu tidak ada satupun kendaraaan maupun orang yang lewat jalan tersebut kecuali kita guys.

Dan kami berenam saat itu mendengar semuanya, akhirnya kita tancap gas putar balik arah ke jalan yang sebelumnya…

Sumber : www.ceritamistis.com

Judul :Perjalanan Wisata yang Menyeramkan
Link :Perjalanan Wisata yang Menyeramkan

Artikel terkait yang sama:


Perjalanan Wisata yang Menyeramkan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Perjalanan Wisata yang Menyeramkan

0 komentar:

Posting Komentar