Ia ingin sekali mengungkapkan rasa cintanya, namun apa daya, ia tidak mempunyai keberanian yang cukup. Selama ini ia senantiasa galau karena cinta yang tak terungkapkan...
Setelah melalui berbagai kontemplasi, menghitung-hitung baik dan buruknya, ia nekad untuk menyatakan rasa cintanya, ia akan nembak Euis, namun keberaniannya sudah mentok, dan ia hanya berani mengutarakannya melalui sms.
Dengan gugup, Ntong bin Murkisid mulai memencet keypad HP jadul dan murahannya: "Euis, sy Ntong bin Murkisid temen kuliahmu, tau nggak sy sangat menyukai kamu, kamu gadis impian sy, dan selama ini bayangan kamu nggak pernah lepas dari pikiran dan angan sy. Maukah kamu menjadi pacar sy?"
Berulang-ulang ia baca konsep sms itu, setelah dibaca ulang kurang lebih 50x, akhirnya sms itu dia kirim, dan berharap menunggu balasannya saat itu juga.
Benarlah, beberapa detik kemudian, hpnya berbunyi...tuuut, tuuut, tuuut. Ntong bin Murkisid putuskan membacanya esok hari, karena malam ini dia ingin tidur nyenyak, tidur setidur-tidurnya. Ingin tidur nyenyak karena kegalauannya esok pagi mungkin segera akan hilang.
Keesokan harinya, saat ia terjaga dari tidurnya, dengan penuh rasa tidak sabar ia segera mencari HP nya. Dengan berdebar-debar mulai membaca balasan sms-nya untuk Euis yang ia kirim tadi malam. Dan ketika ia membaca sms itu, tertulis jawaban smsnya tadi malam:
"Maaf, pulsa anda tidak mencukupi..., silakan anda melakukan isi ulang terlebih dahulu."
0 komentar:
Posting Komentar